Selasa, 24 Oktober 2017

MAKALAH LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI (HAKIKAT, FUNGSI DAN MANFAAT)

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
( HAKIKAT, FUNGSI DAN MANFAAT)
Mata Kuliah :
Pendidikan Luar Sekolah
Dosen Pengampu:
Dra. Farida Jaya, M.Pd.
Oleh Kelompok 1: LESNIDA LUBIS                                 
ISMI NUR AMINAH
LATIPATUL HASANAH RKT
MARSHA HARUNSYAH
NUR HALIMAH HARAHAP
RAFI’I
SYAFIYA DZAKIRA
AULIA RAHMI HASIBUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI 2)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN  KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2018/2019

KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi kita,Muhammad SAW., keluarga serta sahabatnya dan akhirnya kepada kita sebagai umat yang tunduk terhadap ajaran yang dibawanya.         
            Kami selaku penyusun makalah ini merasa lega dan bahagia karena bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul “LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN PEMBELAJRAN PAI ( HAKIKAT, FUNGSI DAN MANFAAT)” sesuai dengan waktu yang direncanakan,dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa/i  atau pelajar,terutama bermanfaat bagi kelompok kami yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas perkuliahan.
            Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah  membantu hingga terselesaikannya makalah ini, terutama untuk Ibu Dra. Farida Jaya, M.Pd., dosen  PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI.Beliau telah mempercayakan kami dalam penyusunan makalah yang berjudul” LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN PEMBELAJRAN PAI ( HAKIKAT, FUNGSI DAN MANFAAT)”
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.Amiin


                                                                                    Penulis
                                                                                                                                                                                   





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C.     Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perencanaan Pembelajaran...................................................... 3
B.     Hakikat Perencanaan Pembelajaran PAI................................................... 5
C.     Fungsi Perencanaan Pembelajaran PAI..................................................... 7
D.    Manfaat Perencanaan Pembelajaran PAI.................................................. 8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam suatu sistem atau suatu  pola yang akan dibentuk, maka terlebih dahulu harus diketahui dulu apa landasan atau dasarnya yang mana secara  akan membawa pada suatu perubahan yang dinginkan bersama-bersama .
            Seperti demikianlah, dalam dunia pendidikan  juga  meski perlu ada perubahan yang dilakukan agar perubahan yang dinginkan ini akan tercapai, karena mengingat pada zaman ini memerlukan manusia atau mencetak generasi  yang berwawasan luas, paham akan tekhnologi dll.  sebelum itu maka terlebih dahulu dibuatlah suatu perencanaan  dalam pendidikan  yakni suatu  pola yang disusun secara bertahap demi kemajuan pendidikan  yang di inginkan.
            Oleh karena itu dalam melakukan perancangan ini yakni   perencanaan pembelajaran          PAI ini, meski ada landasan konseptualnya  yang mana nantinya pendidikan ini akan mencetak manusia yang  sesuai dengan al-quran dan hadits. Dan di zaman sekarang  yang di inginkan oleh dunia pendidikan islam adalah manusia yang berhasil dalam dunia teknologi serta berwawasan luas dan manusia yang mempunyai iman dan taqwa.
            Seorang guru PAI (Pendidikan Agama Islam) harus mengetahui tentang perancangan pembelajaran ini, atau yang paling sering kita dengan sebutan RPP( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), untuk itu dala perancangannya seorang guru harus mengetahui bagaimana prosesnya dan kemana akhirnya dari tujuan perancangan pembelajaran yang ia buat.





B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hakikat dari perencanaan pembelajaran PAI?
2.      Apa fungsi dari perencanaan pembelajaran PAI?
3.      Apa manfaat dari pembelajaran PAI?

C.    Tujuan
1.       Untuk mengetahui hakikat dari perencanaan pembelajaran PAI
2.      Untuk mengetahui  fungsi dari perencanaan pembelajaran PAI
3.      Untuk mengetahui manfaat dari pembelajaran PAI























BAB II
LANDASAN KONSEPTUAL
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
(HAKIKAT, FUNGSI DAN MANFAAT )
A.    PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Perencanaan
Berkenaan dengan Perencanaan, William H. Newman dalam bukunya Administrate  Action  Techniques  of   Organization   and      Management: mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.
            Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.
            Banghart dan Trull, (1973) mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapatvmengatasi berbagai macam permasalahan. Nana Sudjana (2000:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.[1]
            Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam bernagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Di antara beberapa definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut.


2.      Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaraan (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik laki-laki dan perempuan.
Konsep tersebut sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-komponen siswi-siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Dengan kata lain, pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, harus direncanakan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
1.      Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren­canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe­lajaran;
2.      Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem;
3.      Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;
4.      Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perseorangan;
5.      Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran;
6.      Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar;
7.      Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;
8.      Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya perencanaan pembelajaran adalah segala aktifitas yang digambarkan untuk melaksanakan proses pembelajaran demi tercapai tujuan yang disusun secara sistematis.
B.     HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
Hakikat dapat diartikan dengan sesungguhnya atau yang sebenar-benarnya, nah di dalam perencanaan pembelajaran ini seorang guru pai harus mengetahui tentang landasan atau dasarnya dulu mengenai hal tentang perancangan pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam).
Perlunya perencanaan pembelajran sebagaimana disebutkan di atas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
1.      Untuk perbaikan kualitas pembelajran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajran.
2.      Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem
3.      Perencanaan desain perencanaan diajukan pada bagaimana seseorang belajar.
4.      Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diajcukan pada siswa secara perorangan.
5.      Pembelajaran yang dilakukan akan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan ada tujuan pengiring dari pembelajaran.
6.      Sasaran akhir dari perencanaan pembelajran adalah mudahnya siswa untuk belajar
7.      Perencanaan pembelajaran  harus melibatkan semua variabel pembelajaran
8.       Initi dari desain pembelajaran yang di buat adalah penetapan metode pembelajran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. [2]
Dengan demikian, dalam perancangan atau desain dari perencanaan pembelajaran harus mengikuti atau menyertakan point-ponit di atas dimana perancanaan perancangan ini sebagian ada yang perlu di perbaiki dalam suatu sistem pembelajaran yang sudah diterapkan. Dan ini di lakukan untuk tercapainya pendidikan yang dicita-citakan atau yang di inginkan oleh guru atau lembaga yang lainnya.
Kemudia mengenai hakikat pendidikan islam. Pendidikan islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar  mengarahkan dan membingbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.
Pendidikan, secara teoritis  mengandung pengertian “ memberi makan” (opvoeding) kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah, juga sering diartikan dengan “ menumbuhkan”  kemampuan dasar manusia. Bila ingin di arahkan kepada pertumbuhan sesuai dengan ajaran islam maka harus berproses melalui sistem kependidikan islam, baik melalui kelembagaan maupun melaui sistem kurikuler.
Esensi dari potensi dinamis dalam setiap diri manusia itu terletak pada keimanan atau keyakinan, ilmu pengetahuan, akhlak (moralitas) dan pengalamannya. [3]
Suatu sistem pendidikan harus berkembang dari pola yang membentuknya menjadi pendidikan yang bercorak dan berwataq islam. Sifat konsistensi dan konstan dari proses pendidikan tersebut tersebut tidak akan keluar dari pola dasarnya sehingga hasilnya juga sama dengan pola dasar tersebut.
Meletakkan pola dasar pendidikan islam berarti harus meletakkan niali-nilai dasar agama yang memberikan ruang lingkup berkembangnya proses kependidikan islam dalam rangka mencapai tujuan. Bukannya  nilai-nilai dasar yang dibentuk itu mempunyai  kecenderungan untuk menghambat atau menghalangi berkembangnya proses tersebut[4].



C. FUNGSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
Fungsi perencanaan adalah :
a.          Sebagai pedoman, pelaksanaan dan pengendalian,
b.         Menghindari pemborosan sumber daya,
c.          Alat bagi pengembangan quality assurance
d.         Upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan.[5]
Setelah mengetahui tentang dasar atau landasan tentang perancanaan pembelajaran maka kita harus mengetahui tentang fungsi yakni bisa dilihat dari segi tujuannya yang mana segi tujuan  pendidikan agama islam adalah :
1.      Agar anak didik dapat memahami ajaran agama islam secara elementari (sederhana ) dan bersifat menyeluruh, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup dan amalan perbuatannya, baik dalam hubungan dirinya dengan Allah SWT., hubungan dirinya dengan masyarakat, maupun hubungan dirinya dengan alam sekitar,
2.      Membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT., berakhlak mulia, dan terpanggil untuk melaksanakan amalan ialah menurut tuntunan agama islam seperti tersebut di atas adalah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional GBHN No. IV tahun 1978

Tujuan pendidikan agama islam seperti tersebut di atas dapat berhasil baik apabila pendidikan agama islam ini berfungsi
1.      Menumbuhkan habit-farming (pembentukan kebiasaan )dalam melakukan amal ibadat serta akhlak yang mulia.
2.      Mendorongnya tumbuhnya iman yang kuat.
3.      Mendorong tumbuhnya semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai anugerah Allah SWT. kepada manusia.
Pendidikan agama sebagai salah satu bidang studi adalah merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan bidang studi lainnya, karena semua bidang studi tersebut secara keseluruhan berfungsi menyempurnakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu pula antara satu bidang studi dengan bidang studi lainnya hendaknya saling membantu dan saling kuat menguatkan. Umpamanya dalam IPA diajarkan bagaimana sifat-sifat dan bagaimana keadaan suatu benda serta kegunaannya bagi manusia, maka hendaknya dikemukakan sedikit bahwa benda tersebut adalah nikmat Allah SWT untuk manusia.[6]
Dengan demikian, dalam perancangan pembelajran PAI ini berfungsi juga untuk mata pelajaran lainnya. sehingga hal yang demikian menjadi integrasi ilmu yaitu memadukan pendidikan umum dengan pendidikan agama menjadi satu keterpaduan ilmu.

D.    MANFAAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
Banyak manfaat yang diperoleh dari perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu :
a.       Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b.      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
c.       Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d.      Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e.       Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f.       Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.[7]
Pembahasan manfaat pendidikan berkaitan erat dengan tujuan hidup manusia. Sebab, seperti yang diungkapkan oleh Hasan langgulung , pendiidkan hanyalah suatu alat yang digunakan manusia unutk kelanjutan hidupnya (surviral) baik dalam pengertian sebagai upaya masyarakat dalam mewariskan nilai-nilai budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya maupun dalam pengembangan potensi-potensi yang ada pada individu agar dipergunakan oleh dirinya sendiri, dan seterusnya oleh masyarakat untuk menghadapi kendala lingkungan. Oleh katrena itu pendidikan hanyalah alat yang dipergunakan manusia untuk memelihara hidupnya  maka tujuan pendidikan haruslah berpangkal pada tujuan hidup manusia.[8]
Manfaat  pendidikan islam terbagi atas dua yaitu  tujuan pendidikan sementara tujuan pendidikan akhir
Tujuan pendidikan sementara adalah tercapainya bebagai kemampuan, seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan, menulis, membaca, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan jasmaniah-rohani.
Adapun tujuan akhir pendidikan agama islam adalah terwujudnya kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan  atau mencerminkan ajaran islam. Menurut Ahmad D Marimba, aspek-aspek kepribadian itu dapat dgolongkan dalam 3 hal yaitu  :
1.       aspek-aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah tampak dan ketahuan dari luar, misalnya cara-cara berbuat, cara-cara berbicara, dan sebagainya.
2.       aspek-aspek kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak dapat dilihat dan ketahuan dari luar, misalnya cara-cara berpikir, bersikap (berupa pendirian atau pandangan seseorang dalam menghadapi seseorang  atau suatu hal ) dan minat.
3.      Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek kejiwaan  yang lebih abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap ke dalam kepribadian dalam menjadi bagian serta mendarah daging dalam kepribadian sehingga mengarahkan dan memberi corak kehidupan individu tersebut.
Dengan demikian, manfaat perencanaan pembelajaran PAI ini adalah mendisain sebuah pendidikan atau pembelajaran yang akan pada akhirnya nanti akan dirasakan manfaatnya oleh dirinya sendiri sebagai makhluk atau hamba allah dan juga sebagi mahkluk sosial yang berinteraksi dengan  makhluk lainnya yang distimulasikan melalui pembelajaran yang telah di rancang secara sistematis.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Perancangan atau desain dari perencanaan pembelajaran harus mengikuti atau menyertakan           aturan-aturan yang dibuat dimana perancanaan perancangan ini sebagian ada yang perlu di perbaiki dalam suatu sistem pembelajaran yang sudah diterapkan. Dan ini di lakukan untuk tercapainya pendidikan yang dicita-citakan atau yang di inginkan oleh guru atau lembaga yang lainnya.
            perancangan pembelajran PAI ini berfungsi juga untuk mata pelajaran lainnya. sehingga hal yang demikian menjadi integrasi ilmu yaitu memadukan pendidikan umum dengan pendidikan agama menjadi satu keterpaduan ilmu.
            Manfaat perencanaan pembelajaran PAI ini adalah mendisain sebuah pendidikan atau pembelajaran yang akan pada akhirnya nanti akan dirasakan manfaatnya oleh dirinya sendiri sebagai makhluk atau hamba allah dan juga sebagi mahkluk sosial yang berinteraksi dengan  makhluk lainnya yang distimulasikan melalui pembelajaran yang telah di rancang secara sistematis.
                   


DAFTAR PUSTAKA
Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : Jakarta.
Abdul majid. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengebangkan Standar Kompetensi Guru. PT Rosda Karya: Bandung.
M. Arifin. 2011. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. PT  Bumi Aksara : Jakarta.
Team Penyusun Naskah Pendidikan Agama dan Metodik Mengajarkannya. 1982. Metodik pendidikan agama. Bagian Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Guru Agama Direktotar Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama : Jakarta.
Mahmud. 2011. Pemikiran Pendidikan Islam, Penerbit CV. Pustaka Setia : Bandung.
Udin, syamsuddin,. 2007. Perencanaan pendidikan Suatu Pendekatan Komperehensif, PT Rosdakarya : Bandung.  














[1] Abdul majid, perencanaan Pembelajaran Mengebangkan Standar Kompetensi Guru, PT Rosda Karya: Bandung, 2008.hal : 16
                [2] Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara :  Jakarta, 2011. Hal : 4
                [3] Moh. Fadhil al Djamaly, Nahwa Tarbijjatin Mukminatin, hal : 85
                [4] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, PT  Bumi Aksara : Jakarta, 2011. Hal : 37
[5]Udin, syamsuddin, Perencanaan pendidikan Suatu Pendekatan Komperehensif, PT Rosdakarya : Bandung, 2007. Hal : 5
                [6] Team Penyusun Naskah Pendidikan Agama dan Metodik Mengajarkannya, Metodik pendidikan agama, Bagian Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Guru Agama Direktotar Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama : Jakrta , 1982. Hal 5
[7]Abdul majid, perencanaan Pembelajaran Mengebangkan Standar Kompetensi Guru, PT Rosda Karya: Bandung, 2008.hal : 22
[8] Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, Penerbit CV. Pustaka Setia : Bandung, 2011. Hal 118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar